Ibu Guru SMPN 1 SUTOJAYAN Persiapan Upacara HUT-RI

Bapak dan Ibu Guru SMPN 1 Sutojayan Persiapan Mengikuti Upacara HUT-RI Di Lapangan Brubuh.

Pleton PBB Bapak Guru Memperingati HUT-RI Ke 73

SMPN 1 Sutojayan Ikut memeriahkan HUTRI KE-73 di Kecamatan Sutojayan denganMengikuti Lomba PBB

Pasuska SMPN 1 Sutojayan

Pasuska SMPN 1 Sutojayan Melakukan atraksi Yel-yel dalam promosi kegiatan Ekstrakurikuler pada MPLS 2018-2019.

TIM Jurnalistik Dan Wartawan Sekolah SMPN 1 Sutojayan

Dibawah Asuhan Ibu Yayuk Kamsiyu dan Ibu Umi Affifah kami Akan Terus Berkarya dan Memberikan berita dengan Kaidah Jurnalistik.

Kantin Club - Kantin Sehat SMPN 1 Sutojayan

Kantin SMPN 1 Sutojayan Di Kunjungi TIM Kesehatan Dari Surabaya beserta Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.

Sunday, January 13, 2019

Mewujudkan peradaban yang unggul untuk Indonesia

Kasubbid Kelembagaan dan Peserta Didik,dr. Supriano, M.Ed mengatakan bahwa penyebaran peserta OSN SMP ke XIV 17 sampai 23 mei 2015 di Palu, Sulawesi Tengah cukup variatif. Beberapa provinsi menunjukkan peningkatan, dilihat dari pencapaian jumlah peserta yang dikirim ke tingkat nasional Passing grade kini dapat menembus ke provinsi di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah. Semua membuktikan keseriusa pemerintah provinsi dalam meningkatkan mutu pendidikan me lalui olimpiade sains yang menjadi perhelatan akbar pencint dunia sains tingkat SMP, jelas Supriano, senin (25/5).




Hanya Untuk Mu Guruku

3 tahun lamanya.
kau telah mendampingiku
darl pertama aku membuka gerbang sekolah.
hingga aku melangkah keluar..

ketika aku masih menjadi bibit
bibit yang masih lemah.
bibit yang masih kecil.
dan masih tak berdaya

aku tak tau harus apa diriku
aku kebingungan menjari jalan.
di sekelilingku
seakan akan gelap tak bernada

tiba tiba sebuah titik cahaya datangmenghampiriku
aku tak tau siapa dia.
makin dekat ia melangkah.
cahaya yang ia pancarkan semakin terang

ia memberiku setitik embun untuk menyejukkanku..
aku menangis di pelukannya.
ia telah datang dari jauh..
hanya untuk menemani dan menghiburku.

ia sungguh mulia..
aku malu menatapnya
aku bagaikan noda yang menempel padanya..
hanya bisa menyusahkan dan merugikannya.

tapi ia tak pernah lelah memberiku embun
yang sangat sejuk itu..
guruku..kau tau siapa cahaya itu?
cahaya itu adalah engkau, guruku.

andai kau tau..
betapa malunya diriku..
dari berjuta juta cahaya ilmu yang kau berikan..
aku tidak bisa memberimu apapun..

betapa parasitnya diriku
hanya kata terimakasih dan maaf
yang bisa kuucapkan.
mungkin..dengan goresan puisi yang tak berarti ini
kau bisa tersenyum atas semua kenakalanku..

puisi ini hanya kupersembahkan untuk guruku
tercinta.
Karya: Tafa'ul Karimatuzzuhro HS
SMPN 2 Gambiran, Banyuwangi

Wednesday, January 9, 2019

2018 adalah Tahun Terburuk untuk Penembakan Di Sekolah USA

Di Amerika Serikat Tahun ini, 113 orang telah tewas atau terluka dalam insiden teror penembakan di sekolah. 

Itulah temuan serius dari sebuah proyek yang bertujuan untuk menghitung jumlah korban tahunan dari serangan bersenjata  senjata di sekolah.  Pada awal 2018, Education Week, sebuah jurnal yang meliput tentang pendidikan di AS, mulai melacak dan mengarsipkan penembakan di berbagai sekolah dan sejak itu mencatat lebih dari 23 insiden di mana ada kematian atau cedera disana.

Rata-rata pada semua negara bagian AS   diperkirakan  memiliki sekitar 180 hari sekolah per tahun, itu berarti, rata-rata penembakan sekali setiap delapan hari sekolah. Basis data lain yang merekam penembakan di sekolah mengatakan bahwa pada tahun 2018 memiliki jumlah insiden tertinggi yang pernah tercatat   dalam kurun waktu mulai tahun 1970.

Basis data itu, dari Pusat Pertahanan dan Keamanan Tanah Air AS (US Center for Homeland Defense and Security) dan Badan Manajemen Darurat Federal (the Federal Emergency Management Agency/ Fema), menggunakan cara berbeda untuk mengidentifikasi insiden senjata di sekolah, dan mengatakan tahun ini ada 94 kasus.

Source: https://www.bbc.com/news/business-46507514

Anak-Anak Adalah Usia terbaik untuk belajar bahasa kedua

Penelitian baru menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk belajar bahasa berkurang secara bertahap selama hidup kita

Pada usia berapa kah paling mudah untuk belajar bahasa kedua?
Jika Anda ingin belajar bahasa asing, haruskah Anda memulai sebelum usia tertentu untuk kemudahan penguasaan bahasa itu sepenuhnya? Pendapat populer menyatakan bahwa anak-anak kecil merasa lebih mudah daripada orang dewasa dalambelajar bahasa asing  karena masa kanak-kanak adalah "masa kritis" untuk belajar bahasa.

Sulit untuk membuktikan ini, tetapi penelitian baru yang diterbitkan oleh Monika Schmid dan Rekan, menggunakan Scan otak dan metode statistik inovatif, memang menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk belajar bahasa berkurang secara bertahap selama hidup kita.

pada usia anak anak kemampuan penyerapan bahasa di ibaratkan seperti "Rendamlah Spon Dalam Air" , sementara orang dewasa rupanya tidak demikian, itu merupakan bukti keberadaan periode kritis untuk pembelajaran bahasa. Tetapi yang paling penting bagi anak-anak akan lebih mudah dan dapat dengan cepat menguasai bahasa kedua yaitu melalui bahasa yang mereka dengar dan diucapkan di sekitar mereka dalamkehidupan sehari-hari.

Chris Dlugosz/flickr/Creative Commons
Ada banyak alasan untuk ini. Anak-anak dapat menghabiskan lebih banyak waktu dan upaya untuk belajar daripada orang dewasa yang memiliki banyak tuntutan hidup, motivasi bagi anak-anak untuk menyesuaikan diri jauh lebih tinggi, dan kebiasaan pengucapan serta tata bahasa dari bahasa pertama mereka yang telah mendarah daging dengan demikian akan lebih mudah beradaptasi dengan bahasa ke dua. Dan, tentu saja, semua pembelajaran semakin sulit seiring bertambahnya usia.

Tak satu pun dari faktor-faktor ini yang ada hubungannya dengan periode kritis khusus untuk belajar bahasa asing, tetapi semuanya memang membuktikan bahwa usia muda mengungguli usia  tua dalam hal belajar Bahasa Asing atau bahasa Kedua.

Sumber: https://www.independent.co.uk/news/education/the-best-age-to-learn-a-second-language-a6860886.html